LANGKAT | Jembatan rusak parah yang sempat viral di media sosial dan belum dapat perhatian pemerintah, akhirnya di perbaiki secara mandiri oleh warga sekitar, Kamis 27 Februari 2025. Mereka bergotong royong memperbaikan jembatan yang sudah berumur puluhan tahun.
Dana perbaikan jembatan yang menghubungkan antar Dusun II ke Dusun XI, Desa Pangkalan Siata Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, dilakukan secara swadaya warga mengingat sangat vital bagi masyarakat sekitar.
Hal ini diungkapkan, ketua pengurus harian Anak Muda Pangkalan Susu (Ampas), Raya Samosir, kepada awak media pada, Minggu (2/3/2025).
Raya menuturkan, jembatan titi gantung ini merupakan akses yang sering digunakan anak-anak pergi sekolah, masyarakat yang hendak bekerja keluar masuk kampung. Serta jembatan merupakan akses masyarakat membawa hasil pertanian menggunakan sepeda motor.
“Sudah rusak parah seperti di video dan sudah beberapa kali masyarakat jatuh dijembatan panjang berkisat 40 M itu. Tetapi nasib baik, sepeda motor mereka tersangkut di besi (seling) yang menjadi bagian dari jembatan,” ujar Raya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan sudah beberapa kali disampaikan kepada Kepala Desa Pangkalan Siata, termasuk teman-teman jurnalis sudah pernah beberapa kali menulis di media namun tak kunjung ada perubahan.
Ia menjelaskan, terakhir Anak Muda Pangkalan Susu (AMPAS) melakukan audensi ke Kades pada, 24 Desember 2025 untuk menyampaikan aspirasi terkait jembatan tersebut dan juga termasuk jalan .
Dalam diskusi sekitar dua jam tersebut, AMPAS merekomendasikan agar kepala desa membuat atau meminta RPD ke DPRD Langkat. Akan tetapi kami menunggu dua bulan tidak juga ada informasi bagaimana kelanjutannya .
Sambungnya, Raya mengatakan, sehingga pada akhirnya kami jenuh dan puncaknya kemarin pada Selasa, 25 Februari 2025 Anak Muda Pangkalan Susu bersama masyarakat Desa Pangkalan Siata melakukan aksi unjuk rasa.
Setelah aksi itu, kami diterima dan di sambut Ketua DPRD Langkat serta Komisi D, yang juga dihadiri pihak PUTR Langkat dan perwakilan dari PT Karimun yang berdomisili di Desa Pangkalan Siata.
Ketua Ampas juga menyampaikan dalam rapat dengar pendapat (RDP) saat itu, Ketua DPRD mengatakan segera akan turun ke Desa Pangkalan Siata untuk meninjau dan mensurvey langsung kondisi jembatan dan jalan di desa tersebut.
“Namun hanya saja karena puasa ramadhan, jadi saat itu kami bersepakat setelah lebaran, dan secepatnya kita minta untuk di jadwalkan,”terang Raya.
Warga setempat juga berharap ada pembangunan jembatan permanen di wilayah tersebut. Mengingat jembatan gantung tersebut merupakan akses terdekat warga untuk beraktivitas.
“Kami berharap ada perhatian dari pihak terkait agar jembatan ini bisa dibangun lebih kuat. Sementara ini, kami berusaha mandiri demi keselamatan bersama,β tutup Sekretaris AMPAS, Aidil Syaputra
Diketahui, Kecamatan Pangkalan Susu merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar untuk Kabupaten Langkat dari 22 kecamatan lainnya.
Dimana terdapat dua perusahaan berskala nasional,Β Pertamina dan PLTU. Sedangkan Desa Pangkalan Siata perusahaan perkebunan sawit PT.Karimun.
Aksi Damai
Sebelumnya, sejumlah masyarakat Desa Pangkalan Siata bersama Anak Muda Pangkalan Susu (Ampas) menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Kabupaten Langkat, Selasa (25/2/2025).
Adapun aksi yang menjadi tuntutan mereka rangkum 3 poin diantaranya yaitu :
1. Perihal Status dan Kondisi Jalan.
2. Pembangunan Jalan Dengan Dana Desa tidak maksimal.
3. Kondisi Jembatan Titi Gantung sangat memprihatinkan yang terdapat di Desa Pangkalan Siata Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. (Tim)