delidaily.net – Suasana haru dan kebahagiaan memenuhi Gedung Garuda PPSDM Kemendikdasmen saat Institut SEBI Depok menggelar Wisuda Sarjana ke-20. Momen yang bertepatan dengan seperempat abad perjalanan kampus ini menjadi semakin istimewa dengan kehadiran sosok Muhammad Ashab Fikri Islami, seorang wisudawan berprestasi yang kisahnya menginspirasi.
Ashab, mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Syariah angkatan 2021 asal Ngawi, Jawa Timur, terpilih sebagai salah satu mahasiswa berprestasi Institut SEBI. Prestasinya lahir dari kombinasi kecemerlangan akademik, dedikasi berorganisasi, dan gaya hidup sederhana yang patut diteladani.
Organisasi sebagai Wadah Pengembangan Diri
Bagi Ashab, keberhasilan di bangku kuliah tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik semata. “Selain belajar dan mengejar nilai akademik, saya aktif di organisasi. Karena lewat organisasi, kita bisa berkembang. Tanpa organisasi, kita akan diam dan merasa sendiri,” ungkap Ashab dalam wawancara dengan Goresan Pers Mahasiswa SEBI.
Ia juga menekankan pentingnya mental pantang menyerah yang diasah melalui berbagai perlombaan. “Ikut lomba itu penting. Dari situ kita belajar bersaing sehat dan menumbuhkan pengaruh positif sebagai mahasiswa,” tambahnya.
Sepeda sebagai Pilihan Hidup: Sederhana, Sehat, dan Dekat dengan Alam
Yang membuat kisah Ashab semakin menarik adalah komitmennya pada gaya hidup sehat dan sederhana. Di tengah kesibukan kuliah, ia dengan konsisten memilih bersepeda untuk pulang-pergi dari rumah ke kampus.
“Awalnya saya merasa kita terlalu sering naik motor atau mobil. Badan jadi cepat lelah. Akhirnya saya coba naik sepeda ke kampus pulang-pergi, dan ternyata badan jadi lebih segar,” kisahnya. Kebiasaan ini berakar dari masa kecilnya yang terbiasa bersepeda jarak jauh, sebuah tekad yang ia pertahankan karena menyadari banyaknya manfaat yang didapat.
Refleksi dan Kebangkitan di Wisuda ke-20
Semangat Ashab yang seimbang antara intelektual, aktivisme, dan kesederhanaan hidup sejalan dengan visi Institut SEBI dalam mencetak insan intelektual yang berkarakter Islami. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan sejati mencakup prestasi akademik, kedewasaan berorganisasi, dan keteguhan prinsip hidup.
Wisuda ke-20 yang mengusung tema “From Learning to Awakening” ini pun menjadi lebih dari sekadar seremoni. Momen ini merupakan titik tolak bagi para wisudawan, termasuk Ashab, untuk mentransformasikan ilmu yang telah didapat menjadi aksi nyata dan cahaya perubahan di tengah masyarakat, membawa semangat kebangkitan yang hakiki.
Pewarta : Rizal Yahya
