SERGAI,delidaily.net,- DPP (LSM) Lembaga Swadaya Masyarakat Terima Keluhan dan Aspirasi Masyarakat Sumatera (LSM-TERKAMS) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Provinsi Sumatera Utara, menyoroti dugaan lebih dari satu bulan RSUD Sultan Sulaiman kekurangan obat untuk pasien poli jiwa
Demikian disampaikan Ketua Bidang Investigasi dan Infokom DPP LSM-TERKAMS M. Sudandi kepada wartawan Sabtu (22/6/2024), ia meminta kepada Bupati Darma Wijaya dan Wakil Bupati Adlin Umar Yusri Tambunan untuk segera mengambil langkah keras terhadap Direktur RSUD Sultan Sulaiman.
Pernyataan M. Sudandi menegaskan kekhawatiran terhadap pelayanan kesehatan di RSUD Sultan Sulaiman, yang milik Pemerintah Kabupaten Sergai.
“Untuk kedepannya, kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali. RSUD yang dimiliki oleh Pemkab Sergai harus lebih baik dalam memberikan pelayanan agar kepercayaan masyarakat tidak menurun,” ujarnya.
Kami berharap Bupati dan Wakil Bupati Sergai memberikan sanksi yang tegas atau mencopot jabatan Direktur RSUD Sultan Sulaiman saat ini untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang,” tambah Sudandi.
Harapan kita kedepannya RSUD Sultan Sulaiman agar lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan dan kesehatan demi peningkatan kualitas jagan sampai kepercayaan masyarakat menurun terhadap RSUD Sultan Sulaiman yang kita ketahui milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sergai,” tutup M. Sudandi.
Rumah sakit milik pemerintah RSUD Sultan Sulaiman yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara diduga kurang lebih satu bulan
kekurangan obat untuk pasien poli jiwa.
Protes yang mencapai puncaknya terjadi ketika beberapa keluarga pasien poli jiwa merangsek naik ke lantai dua rumah sakit untuk menemui langsung direktur rumah sakit sultan sulaiman.
Saat melakukan protes kepada pihak management rumah sakit yang kesal obat sakit jiwa tidak ada digudang farmasi rumah sakit, tampak kepala farmasi rumah sakit Biru Tobing memberikan penjelasan kepada keluarga pasien yang sudah kesal akibat obat untuk poli jiwa,kosong sudah satu bulan lamanya.
upaya keluarga pasien hendak masuk untuk menjumpai direktur rumah sakit namun tidak berhasil karena dihalangi pihak keamanan
Hendra Nababan salah satu keluarga pasien Gokkon Pandiangan merasa kesal dengan pelayanan rumah sakit sultan sulaiman dimana saat ini sebagai pasien poli jiwa tidak mendapatkan obat yang seharusnya didapat sebanyak enam butir diakhir bulan Mei dia mendapat hanya satu obat saja dan yang lebih tragisnya lagi pihak rumah sakit mengupayakan akan membeli obat ke apotik agar keluarga keluarga pasien tidak peotes.
Terpisah, Direktur rumah Sakit Sultan Sulaiman, dr. Aldy Saragih ketika di konfirmasi wartawan Delidaily mengatakan tidak benar bang berita kemaren itu obat untuk pasen jiwa saja.dalam proses pengiriman dari distributor obat yang agak telat ke RS kita, Itupun obat jiwanya sampai pada hari itu juga jam 4 sore dan dibagikan ke pasennya. Dimana sekarang prosedur pengirimannya dalam pengawasan BPOM dan sangat ketat. Untuk obat lainnya alhamdulillah ada, bilangnya.
(Syaiful)