Pewarta : Syharil
Delidaily.net || Medan – Pembukaan pabrik penggolahan bulu ayam PT. Anugrah Prima Indonesia (API) beralamat di Jl. Pulau Nusa Barung Blok 1-5 Kim.1 oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Medan menyisakan kerugian yang dialami pemilik pabrik.
Pasalnya, setelah segel pintu gerbang dan pintu pabrik oleh petugas DLH Medan disaksikan.instansi terkait ternyata 80% peralatan di dalam pabrik tersebut peralatan mesin dan barang dalam pabrik sudah banyak yang hilang sehingga kerugian yang dialami pihak pengusaha ditaksir mencapai Rp5 miliar.
Sohuan selaku pengusaha pabrik penggolahan bulu ayam mengaku merugi sejak disegelnya selama 8,5 bulan pabrik dengan alasan bau polusi udara.Bahkan sebanyak 150 para pekerja pabrik terpaksa menganggur (berhenti bekerja).

Ironisnya, hingga kini surat berita acara penyegelan tak ada diterimanya bahkan kunci segel yang dibawa petugas DLH Medan malah katanya sudah hilang.Akibatnya saat pintu segel.dibuka paksa oleh petugas DLH Medan ternyata peralatan dan mesin dalam pabrik sudah banyak yang hilang diduga dimaling orang.
Atas kejadian ini Lanjut Sohuan, pihaknya melalui kuasa hukumnya akan menempuh jalur hukum menuntut pihak DLH Medan atas dampak negatif dan kerugian yang ditimbulkan akibat aksi penyegelan paksa tempat usaha yang mempekerjakan ratusan karyawan tersebut.Ungkap Sohuan di lokasi pabriknya.

Sebelumnya selama 8, 5 bulan lamanya pabrik penghasil tepung pakan ternak tersebut sempat di tutup atau disegel paksa pihak DLH Medan karna adanya tudingan polusi udaranya dan keberatan masyarakat.
Dan pada Senin siang (25/04/2022) lokasi pabrik yang disegel dibuka secara resmi Oleh Pemko Medan yang dalam hal ini ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Medan dan pihak Muspika kecamatan Medan Deli.
Sayangnya birokrasi pemerintahan terkait saat di lakukanya pembukaan segel rantai pabrik tersebut , Para pihak terkait diantaranya petugas DLH Kota Medan tidak ada memberikan keterangan kepada Awak media yang berada di Lokasi bahkan saat hemdaak dikonfirmasi malah “Ngacir”begitu saja.
Padahal.semula tampak hadir dari Dinas Lingkungan Hidup Herbet Goltom.mewakili Kadis.DLH Medan , dan Camat Medan Deli Fery Suheri, mereka selaku pejabat publik semua malah mendadak pergi saat melihat banyaknya awak media yang berada di luar lokasi pembukaan pabrik tersebut, seakan takut memberikan keterangan pada media.