Jakarta|delidaily.net – LAZNAS Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) melalui Akademizi bersama Institut SEBI melalui SEBI Islamic Business and Economics Research Center (SIBERC) sukses menyelenggarakan agenda tahunan Islamic Philanthropy Outlook (IPO) 2026. Forum strategis yang digelar secara hybrid dari Hotel Rivoli, Jakarta, pada Selasa (16/12) ini mengusung tema “Sustainability of Zakat and Waqf Institutions during Global Economic Uncertainty”.
12
Agenda ini menjadi platform penting bagi para akademisi, regulator, dan praktisi untuk mendiskusikan tantangan sekaligus merumuskan peluang keberlanjutan lembaga zakat dan wakaf di tengah tantangan ekonomi global seperti perlambatan ekonomi, inflasi, dan volatilitas pasar yang memengaruhi penghimpunan dan penyaluran dana Zakat, Infaq, Sedekah (ZIS), dan Wakaf.
Pembukaan dan Sambutan Strategis
Acara dibuka dengan sambutan dari Direktur Utama LAZNAS IZI sekaligus Ketua Umum Forum Zakat (FoZ), Wildan Dewayana Rosyada, M.Si., dan Rektor Institut SEBI, Sigit Pramono, Ph.D., CA., CPA. Dalam pidatonya, Wildan menyampaikan duka cita dan solidaritas kepada para korban bencana alam di Pulau Sumatera seraya mengajak seluruh peserta memperkuat kepedulian kolektif melalui aksi filantropi.
“Ke depan, peran zakat dan wakaf akan semakin besar dalam menjawab berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim dan ketahanan sosial ekonomi masyarakat,” ujar Wildan. Ia menegaskan bahwa lembaga zakat harus bertransformasi dari sekadar solusi darurat menjadi institusi strategis yang dipercaya publik untuk menyelesaikan persoalan sosial secara berkelanjutan.
Narasumber Kunci dan Fokus Pembahasan
IPO 2026 menghadirkan sejumlah narasumber kunci yang kompeten di bidangnya, di antaranya:
-
Dr. Endang Ahmad Yani, S.E., M.M. (Peneliti LPPM Institut SEBI)
-
Nana Sudiana, S.I.P., M.M., M.Hum. (Wakil Ketua IV BAZNAS Provinsi Jawa Barat 2025–2030)
-
Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D. (Direktur Kajian dan Pengembangan ZIS-DSKL Nasional)
-
drh. Emmy Hamidiyah, M.Si., Ph.D. (Wakil Sekretaris Badan Wakaf Indonesia)
Forum ini membahas strategi-strategi konkret untuk meningkatkan ketahanan lembaga filantropi Islam. Wildan menyoroti bahwa penguatan kapasitas SDM amil, pengukuran dampak yang terukur, serta kolaborasi antar-elemen filantropi Islam menjadi kunci utama dalam meningkatkan kontribusi zakat dan wakaf bagi kesejahteraan umat dan bangsa di tengah ketidakpastian ekonomi.
Sebagai penyelenggaraan keempat, IPO 2026 semakin menegaskan komitmen para pemangku kepentingan untuk mendorong tata kelola lembaga zakat dan wakaf yang lebih adaptif, profesional, dan berkelanjutan, guna menjaga stabilitas penghimpunan dana dan memastikan efektivitas program pemberdayaan masyarakat.
Pewarta : Rizal Yahya
