Medan|delidaily.net – Ketua Brigade Hawari Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Kota Medan, Ahmad Jamil, mengecam keras aksi pelemparan mobil yang menimpa Irham Buana Nasution, Anggota DPRD Sumut sekaligus Ketua Dewan Pembina PD GPA Kota Medan. Kejadian ini terjadi saat Irham melakukan kunjungan kerja di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut 1, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (8/7).
Kronologi Insiden
Menurut laporan, insiden terjadi usai Irham mengunjungi Kantor Pelindo dan melaksanakan shalat. Saat dalam perjalanan menuju Medan Labuhan, mobil pribadinya tiba-tiba dilempari oleh dua orang tak dikenal (OTK) yang mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor.
-
Pelaku awalnya melempari mobil, lalu berputar arah dan melempari kaca belakang hingga pecah.
-
Irham sempat berniat turun, tetapi pelaku langsung melarikan diri.
Tuntutan GPA dan Laporan ke Polda Sumut
Ahmad Jamil menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk teror yang mengancam keamanan pejabat publik.
“Kami meminta Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, segera menindaklanjuti laporan ini. Aksi seperti ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Irham, yang juga mantan Direktur LBH Medan, telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Sumut dengan nomor laporan STTLP/B/1065/VII/2025/SPKT Polda Sumatera Utara.
“Saya berharap laporan ini ditindaklanjuti secara profesional. Ini bukan hanya soal keselamatan saya, tetapi juga bisa menciutkan nyali pejabat lain yang ingin bekerja untuk masyarakat,” ujar Irham.
Desakan Penguatan Pengamanan
PD GPA Kota Medan mendesak aparat keamanan untuk:
-
Meningkatkan pengamanan bagi pejabat publik, terutama di daerah rawan.
-
Mengusut tuntas motif di balik aksi ini, termasuk kemungkinan adanya provokasi atau ancaman politik.
“Kami minta masyarakat tidak terprovokasi spekulasi sebelum ada hasil resmi dari polisi,” tambah Ahmad Jamil.
Respons Aparat Keamanan
Hingga berita ini diturunkan, Polda Sumut belum memberikan pernyataan resmi terkait perkembangan penyelidikan. Namun, sumber internal menyebutkan bahwa tim khusus telah dibentuk untuk melacak pelaku.