Deli Serdang – Masyarakat Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, meminta pemerintah dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) segera membangun bronjongan (tanggul) di sepanjang Sungai Belumai. Permintaan ini muncul setelah erosi parah menggerus bantaran sungai, bahkan menyebabkan satu rumah warga hanyut dua minggu lalu.
Erosi Parah, Lebar Sungai Melebar dari 15 Meter Jadi 70 Meter
Syahrul (50) dan Roslinda (55), perwakilan warga Dusun 1 Jalan Damai, menjelaskan bahwa dahulu lebar Sungai Belumai hanya 15 meter. Warga bahkan telah menyumbangkan tanah mereka sekitar 6 meter untuk memperkuat bantaran. Namun, akibat erosi dan perubahan cuaca, sungai kini melebar hingga 60-70 meter.
“Dulu sungai tidak selebar ini. Tapi karena pengikisan terus terjadi, rumah warga pun ikut tergerus,” ujar Syahrul saat diwawancarai di lokasi.
Pemerintah Dinilai Lamban Tanggap
Warga mengeluh karena meski pihak kecamatan sudah datang melihat kondisi, tidak ada tindakan nyata. “Mereka hanya melihat-lihat, tidak ada solusi,” kata Roslinda.
Syahrul mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa ke kantor BWSS II di Jalan Jenderal Besar A.H. Nasution No. 30, Medan Johor, jika permintaan mereka tidak segera dipenuhi.
Kepala Desa: Warga Memiliki Sertifikat Tanah yang Sah
Kepala Desa Tumpatan Nibung, Sarianto, membenarkan bahwa erosi telah merusak rumah warga. Ia menegaskan bahwa warga tidak tinggal di daerah liar, melainkan memiliki sertifikat tanah.
“Dulu sungai hanya selebar 15 meter, sekarang mencapai 70 meter. Ini bukan kesalahan warga, tapi karena derasnya arus yang mengikis tanah,” jelas Sarianto.
Kondisi Sungai Kian Mengkhawatirkan
Pantauan di lokasi menunjukkan erosi yang sangat parah. Bantaran sungai di Jalan Damai Dusun 1 tampak longsor, meninggalkan lubang besar yang membahayakan warga.
Warga berharap pemerintah segera bertindak sebelum korban jiwa berjatuhan. “Kami tidak mau menunggu sampai ada yang meninggal,” tegas Syahrul.
(Reporter: Candra)