Tanjung Morawa – Delidaily.net
Terkait dugaan arogansi panitia turnamen bola voly Gamal cup terhadap salah satu awak media ( Id) warga Dusun X Desa Buntu Bedimbar Kec Tanjung Morawa membuat geram puluhan Pewarta.
Id yang merupakan jurnalis dari salah satu media online, merasa dirinya dilecehkan oleh oknum panitia turnamen Voli Gamal Cup, yang di selenggarakan di Lapangan Belmerah Dusun X Desa Buntu Bedimbar, pada hari minggu 2/10 lalu.
Kronologis terjadinya dugaan penganiayaan terhadap awak media online Skala Post menceritakan. Bahwa pada hari minggu 2/10 sedang diadakannya pertandingan 8 besar Tournament Voly Gamal Cup, di Lapangan Belmerah, namun terjadi WO, kepada beberapa peserta tanding.
Mendengar keganjilan dalam pertandingan tersebut, Id sebagai jurnalis mencari tau alasan penyebab terjadinya sengketa WO.
” Untuk pemberitaan, saya coba konfirmasi kepada manager club yang terkena sangsi WO, dan juga konfirmasi kepada pihak panitia untuk mendapatkan jawaban berimbang” kata Id
Sangat disayangkan disaat saya mengkonfirmasi kepada panitia, spontan B salah satu panitia memaki saya, juga mengatakan bahasa tidak senonoh, ironisnya B mengatakan *Aku tidak takut sama kau, siapa kali rupanya kau, apa mentang- mentang kau wartawan!! Gak takut aku sama mu, jangan ikut campur kau* itu lah ucapan B kepada saya. Tegas Id.
Id pun menceritakan kronologisnya kepada pengurus Perkumpulan Wartawan Deli Serdang ( PWDS ), dan mendapat respon langsung dari Sekjen PWDS Ashari Rangkuti, agar menindak lanjuti perkara tersebut.
Id didampingi team PWDS, Joni Suherianto dan Rio Lubis, mendatangi Kantor Kepala Desa Buntu Bedimbar 5/10/22 pukul 11.00 wib, guna meminta pemerintah Desa bisa Memediasikan perkara dugaan pelecehan awak media tersebut. Namun kepala Desa Mus Muliadi tidak ditempat.
Team PWDS menghubungi Kepala Desa melalui hendphone Seluler, meminta kades untuk menghubungi B salah satu panitia yang diduga melecehkan wartawan, guna diadakannya mediasi.
“Saya lagi ada urusan diluar dan saya sudah coba menghubungi B untuk minta keterangan, namun B belum bisa dihubungi” cetus Musmuliadi
Lanjut kades mengatakan” Nanti setelah bisa saya hubungi pastinya akan saya kabari dan kita tentukan waktu secepatnya untuk diadakannya mediasi.
Setelah mendapat kabar dari Kades, para awak mediapun pergi meninggalkan kantor desa.