Medan|delidaily.net– Sebuah razia yang digelar Tim Gabungan Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan, Sat Samapta, dan Dokes di Tempat Hiburan Malam (THM) Capital Building, Jalan Putri Hijau, pada Jumat (26/9) malam, berakhir tanpa satu pun penangkapan. Hasil tes urine terhadap 33 orang, termasuk pengunjung dan waiters, seluruhnya negatif narkoba.
Namun, hasil “bersih” ini justru memantik kecurigaan di kalangan netizen. Banyak komentar di media sosial yang menduga kuat adanya kebocoran informasi mengenai rencana razia tersebut, sehingga pihak klub atau pengunjung yang berpotensi melakukan pelanggaran telah bersiap-siap sebelumnya. Tudingan yang kerap muncul dalam setiap razia yang gagal menemukan barang bukti adalah bahwa oknum tertentu di dalam aparat diduga menjadi “beking” atau memberikan peringatan dini.
Jawab Laporan Masyarakat dan Isu Tebang Pilih
Kasatres Narkoba Polrestabes Medan, AKBP Thommy Aruan, S.H., S.I.K., M.H., membantah adanya praktik tebang pilih atau kebocoran. Ia menegaskan bahwa razia ini justru dilakukan untuk menanggapi laporan masyarakat dan pemberitaan online yang beredar di akun media sosial Satres Narkoba.
“Razia dilakukan untuk menjawab sejumlah laporan dari masyarakat yang disampaikan di akun media sosial (medsos) Satres Narkoba Polrestabes Medan. Serta pemberitaan di sejumlah media online,” ujar Tommy Aruan.
Tim gabungan dikabarkan memeriksa seluruh area di Capital Building, mulai dari lantai KTV hingga hall. Meski begitu, dari 33 orang yang dites, tidak satu pun yang positif.
“Ada 33 orang yang dites urine untuk memastikan apakah terdapat indikasi penyalahgunaan narkoba. Hasilnya tidak ditemukan yang positif narkoba berdasarkan hasil tes urine,” ungkapnya.
Komitmen Tanpa Tebang Pilih
Lebih lanjut, AKBP Aruan menekankan komitmennya untuk melakukan razia secara merata tanpa memandang tempat. Ia ingin mengubur tudingan bahwa operasi hanya menyasar tempat hiburan tertentu.
“Kami memastikan tidak ada tebang pilih dalam razia THM. Satu persatu akan kami razia untuk memastikan THM bebas dari praktek penyalahgunaan narkoba,” pungkasnya.
Meski demikian, klaim “tanpa tebang pilih” ini masih akan diuji dengan tindak lanjut di hari-hari berikutnya, mengingat operasi gabungan ini rencananya berlangsung hingga tanggal 28 September 2025. Netizen kini menunggu untuk melihat apakah razia-razia selanjutnya akan berlangsung lebih “produktif” atau kembali menuai tanda tanya besar.