delidaily.net

Oleh: Rizqi Almaajid

Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Tahun 2025 bukan sekadar acara tahunan, bukan pula sekadar bendera merah putih yang berkibar di tiang tertinggi. Ia adalah denyut sejarah yang mengalir di nadi bangsa, pengingat bahwa kemerdekaan ini dibayar dengan tetesan darah, air mata, dan pengorbanan tanpa pamrih para pendahulu kita. Setiap upacara, setiap detik hening, setiap lagu kebangsaan yang kita nyanyikan semua adalah bentuk penghormatan pada perjuangan itu.

Namun, di tengah gegap gempita perayaan, saya selalu bertanya pada diri sendiri: Apa arti merdeka bagi generasi kita sekarang? Apakah cukup dengan merayakan, atau justru kita harus menghidupkan kembali semangat juang itu dalam bentuk yang relevan dengan zaman ini?

Bagi saya, anak muda hari ini memiliki tantangan yang tak kalah berat dari para pejuang dahulu. Jika mereka mengangkat senjata untuk mengusir penjajah, kita harus mengangkat ilmu, kreativitas, dan integritas untuk mengusir kebodohan, kemalasan, dan perpecahan. Kemerdekaan hari ini bukan lagi soal melawan kekuatan asing, tetapi melawan segala hal yang membatasi kita untuk maju termasuk dari diri kita sendiri.

Saya membayangkan anak muda Indonesia sebagai generasi yang tak hanya pandai bermimpi, tetapi juga berani mewujudkan. Kita harus menjadi pelopor inovasi, penjaga persatuan, dan penggerak perubahan di setiap bidang: pendidikan, teknologi, lingkungan, ekonomi, seni, dan budaya. Kita harus berani memimpin, bukan hanya mengikuti arus.

Di momen peringatan kemerdekaan ini, khususnya di tahun 2025 yang menandai usia ke-80 kemerdekaan bangsa, saya ingin mengajak seluruh anak muda untuk menyalakan kembali api perjuangan itu di hati masing-masing. Mari kita isi kemerdekaan ini dengan karya yang bermanfaat, gagasan yang cemerlang, dan tindakan yang tulus untuk bangsa. Jangan biarkan semangat itu padam hanya karena kita merasa nyaman. Sebab, kemerdekaan sejati adalah ketika kita mampu berdiri tegak, berkarya, dan memberi makna bagi negeri ini.

Indonesia merdeka bukan untuk sekadar dikenang, tapi untuk terus diperjuangkan. Dan perjuangan itu, sekarang, ada di tangan kita.

Merdeka!