Kanal

Network

Logo DelidailyPenting Dibaca Mudah Dicerna
TERKONEKSI BERSAMA KAMI
Delidaily Facebook
Delidaily Twitter
Delidaily Instagram
Delidaily YouTube
Android Icon iOS Icon
Copyright © 2025 Delidaily
Allright Reserved

BBM Meroket Nelayan Menjerit, KNTI Lapor Ke Ombudsman RI

Oleh
Sabtu, 17 September 2022 - 08:14 WIB

Belawan – Delidaily.net

Dampak kenaikan BBM menyebabkan para nelayan kecil di Belawan menjerit bahkan banyak yang sudah tak melaut karena BBM jenis solar yang mereka butuhkan untuk melaut harganya “Selangit” seiring kebijakan pemerintah menaikan harga BBM.
Para nelayan kecil ini tidak pernah merasakan mendapat BBM solar bersubsidi saat ini, harganya ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.800.

BBM solar yang diperoleh nelayan untuk melaut, didapat dari pedagang pengecer dengan harga Rp9.500 per liter. Bahkan saat harga solar masih Rp5.150, nelayan mendapatkan dengan harga Rp7.500. setiap pergi melaut, nelayan membutuhkan solar rata-rata antara 10 – 30 liter.

Keluhan itu disampaikan ke Ombudsman RI Perwakilan dari Sumut saat diadakannya pertemuan dengan para nelayan tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Medan diketuai M.Isa Albasir yang diinisiasi oleh Fitra dan Perkumpulan Inspiratif di RM Permata Nusantara di Belawan, Jumat (16/9/2022).

Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar bersama Kepala Keasistenan Pemeriksaan James Marihot Panggabean, Direktur Fitra Irfan Hamdani Hasibuan, Mbak Wulan dari Perkumpulan Inisiatif, Ketua KNTI Kota Medan Isa Basir dan sejumlah perwakilan nelayan.

Perwakilan nelayan diantaranya Ahmad Aji, Syafarudin dan Herman menyampaikan, nelayan kecil tidak menikmati BBM jenis solar bersubsidi karena untuk bisa mendapatkan BBM bersubsidi sangat rumit dan sulit.

Dijelaskan, untuk bisa mendapat BBM bersubsidi, nelayan harus menunjukan surat rekomendasi pengisian BBM bersubsidi dari Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPKP) Pemko Medan ke SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan). Dan rekomendasi bisa didapat jika nelayan telah memiliki ‘Pass Kecil’ atau surat izin kapal tangkap dengan kapasitas 1 – 10 GT dari DPKP.

“Nelayan banyak tidak paham mengurusnya, juga jauh. Harus ke DPKP di Medan atau ke Balai Perikanan di Medan Labuhan. Masa berlaku surat rekomendasinya juga singkat, jadi nelayan harus bolak balik mengurusnya jika ingin mendapat BBM bersubsisi, kan repot, sementara waktu kita di darat tidak banyak, dan sosialisasi tentang ini juga tidak ada dari pemerintah,” kata Ahmad Aji.

Saat ini, kondisinya semakin parah, karena SPBN yang ada di Bagan Deli Belawan sudah tutup, tidak lagi melayani pembelian BBM subsidi dari nelayan.

Tapi anehnya, solar bersubsidi itu tetap beredar di pasaran dan dibeli nelayan dengan harga Rp9.500 per liter dari pedagang pengecer. Kami menduga masalah BBM ini sarat permainan dan yang menderita kami nelayan,” ucap Ahmad Aji.

Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan nelayan terkait kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi.

Abyadi mengatakan Ombudsman akan mengkaji permasalahan ini dan akan menyurati Pemko Medan agar segera membuka kantor unit pelayanan DPKP di Belawan serta melakukan sosialisasi terkait syarat-syarat pengurusan izin kapal, surat rekomendasi pengisian BBM dan lainnya.

“DPKP itu harus buka kantor unit layanannya di Belawan, karena nelayan di Medan kebanyakan tinggal di Belawan. Jadi nelayan tak jauh mengurus surat-surat perizinan dan dokumen lainnya. Pemerintah harus hadir melayani masyarakat,” ujar Abyadi.

Di kantor unit layanan itu nantinya, lanjut Abyadi, harus memberikan layanan sesuai standar pelayanan publik, seperti harus jelas dituliskan jenis layanan apa saja yang diberikan, berapa biayanya, dan berapa lama waktu pengurusannya. Dan ini semua harus disosialisasikan ke masyarakat nelayan.

Kemudian terkait BBM bersubsidi yang tak pernah didapatkan nelayan kecil di Belawan serta masalah telah tutupnya SPBN di Bagan Deli Belawan, Ombudsman akan mempelajari hal ini dengan melakukan koordinasi ke Pemko Medan, Pertamina dan SKK Migas.

“Masalah ini perlu dilakukan penelusuran lebih dalam. Kenapa nelayan tak bisa mendapatkan BBM bersubsidi secara langsung dari SPBU dan SPBN, sementara BBM bersubsidi beredar dipasaran tapi harus dibeli nelayan dari pedagang pengecer dengan harga yang tinggi,” ujar Abyadi.

Perlu juga dilakukan penelusuran, sebenarnya alokasi kouta BBM bersubsidi untuk nelayan di Belawan itu berapa besar dari SKK Migas, berapa besar yang terserap dan melalui perusahaan apa disalurkan. Kemudian SPBN di Belawan yang tutup itu apakah masih tetap mendapat kouta BBM bersubsidi dan kemana disalurkan. Ini semua baru bisa terjawab jika kita sudah bertemu dengan pihak Pertamina dan SKK Migas,” tegas Abyadi.

Sebelumnya, informasi yang disampaikan nelayan, SPBN yang berada di Bagan Deli memperoleh kouta BBM solar bersubsidi sebesar 32 ton dan dalam 2 hari langsung habis. Tetapi BBM bersubsidi dari SPBN ini juga tidak bisa didapatkan, karena nelayan tidak bisa menunjukkan surat rekomendasi pengisian BBM bersubsidi dari Dinas Kelautan dan Perikanan.

Menurut nelayan, mereka telah beberapa kali mengajukan protes karena BBM bersubsidi dari SPBN itu hanya dinikmati para pengusaha yang memiliki kapal tangkap ikan diatas 20 dan 30 GT. (Syahril).

Comments are closed.

BERITA LAINNYA

BRI Kisaran Gelar Pasar Ramadhan “Dagang Mudah Belanja Murah”

KISARAN, delidaily.net – Bank BRI Branch Office Kisaran menggelar kegiatan “Pasar Ramadan 2024” bertempat di Halaman BRI Unit Imam Bonjol

| 11 bulan lalu

BRI Kisaran Serahkan Bantuan Beasiswa Kepada Ingmaura Amelia Situmorang

ASAHAN, delidaily.net – Bank BRI Branch Office Kisaran melalui Persekutuan Karyawan/Karyawati Kristiani (PKK) BRI Kasih Bisa menyerahkan bantuan beasiswa kepada

| 1 tahun lalu

Bupati Darma Wijaya Hadiri Syukuran Pembangunan Kumbung di Desa Blok X

SERGAI, delidaily.net –Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya menghadiri syukuran pembangunan kumbung atau rumah budidaya jamur bertempat di Dusun

| 1 tahun lalu

Jalan Umum Desa Pematang Cermai Rusak Parah, Khawatirkan Keselamatan Warga 

SERGAI, delidaily.net – Jalan umum Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara mengalami rusak parah,

| 1 tahun lalu

Kapal Pukat Trawl dan Tank Kerang Meresahkan Nelayan Sekala Kecil

Belawan – Delidaily.net Kapal pukat Trawl yang lagi ngetren marak di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) alias Gabion serta kapal

| 2 tahun lalu

Stok Pupuk Bersubsidi Bulan Juni – Juli Mencukupi Dan Siap Didistribusikan Ke Petani di Sergai

Sergai – Delidaily.net Stok pupuk bersubsidi jenis Urea dan NPK Phonska untuk musim tanam (MT) 1 tahun 2023 untuk Kabupaten

| 2 tahun lalu

Diduga Terjadi Mark Up Anggaran Ketahanan Pangan Senilai Ratusan Juta Rupiah Di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa

  Tanjung morawa – delidayli.net Ketahanan Pangan (Ketapang) adalah suatu program pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang bertujuan untuk mendongkrak

| 2 tahun lalu

Harga Beras di Desa Klambir 5, Kabupaten Deli Serdang Merangkak Naik

Klambir Lima – Delidaily.net Beberapa harga bahan pangan di Kabupaten Deli Serdang khususnya di Desa Klambir Lima makin merangkak naik

| 2 tahun lalu

Menteri BUMN Tinjau Pabrik Minyak Makan Merah di Deli Serdang

Deli Serdang.- SUMATERA UTARA, akan menjadi proyek percontohan (pilot project) pabrik minyak makan merah yang akan diandalkan sebagai alternatif minyak

| 2 tahun lalu
Logo DelidailyPenting Dibaca Mudah Dicerna

TERKONEKSI BERSAMA KAMI

Delidaily Facebook
Delidaily Twitter
Delidaily Instagram
Delidaily YouTube
Copyright © 2025 Delidaily
Allright Reserved
CONTACT US

PT. Deli Cyber Corp,
Jl. Paya Pasir No.24
Tanjungmorawa 20362
Telp: 0811612375