Delidaily.net – Deliserdang
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumatera Utara melakukan pertemuan rutin guna mengindentifikasi kebutuhan-kebutuhan penerima manfaat (pasien) dalam mengakses pelayanan yang humanis sesuai kebutuhan penerima manfaat, komunitas maupun populasi kunci serta mensosialisasikan pedoman kebutuhan berpusat pada klien, demikian pers release yang di terima redaksi delinews24.net.
Pertemuan ini berlangsung selama 2(dua) hari dimulai Rabu (22/6/2022) sampai dengan Kamis (23/6/2022) bertempat di Restoran Simpang Tiga Jalan Lintas Sumatera Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, adapun latar belakang dari kegiatan ini yaitu Pendekatan berbasis hak untuk penanggulangan HIV dan TB yang mencakup prinsip-prinsip etika dan inklusi adalah pendekatan yang diperlukan untuk mencapai target ambisius 95-95-95 (UNAIDS, 2015; Stop TB Partnership, 2015).

Kebutuhan ini berangkat dari meluasnya stigma, diskriminasi, dan pelanggaran hak orang dengan HIV dan AIDS, orang dengan TB dan populasi kunci. Diatas tantangan ketersediaan dan aksesibilitas layanan yang ada, undangundang dan kebijakan hukuman yang relevan dengan HIV dan TB juga ada di legislasi nasional dan lokal (UNDP, 2015), dan penolakan, pengucilan dan pelanggaran hak dalam konteks keluarga, kehidupan sosial, pendidikan, dan tempat kerja menghalangi orang dengan HIV dan AIDS, orang dengan TB dan populasi kunci dari layanan yang efektif dan berkualitas baik (Baseline, 2018).
Penilaian Dasar 2018 dilakukan, setelah pertemuan multi-stakeholder dalam upaya untuk mengidentifikasi lebih lanjut kesenjangan dan rekomendasi untuk program-program yang akan mengurangi hambatan hak asasi manusia untuk mengakses layanan. Hambatan utama lain yang diidentifikasi untuk pemenuhan Program AIDS Nasional adalah bahwa sebagian besar penyedia layanan kesehatan belum merangkul perspektif layanan yang berpusat pada klien, yang berkontribusi pada layanan berkualitas rendah secara umum.
Terlepas dari upaya yang ada untuk memungkinkan partisipasi masyarakat yang berarti, masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan tanggapan yang tepat dan tepat waktu dalam pengambilan keputusan. Sifat formal dan terstruktur dari pertukaran informasi antara masyarakat dan pemerintah merupakan penghalang utama bagi dialog yang lebih produktif.
Upaya pendekatan ataupun strategi telah banyak dilakukan untuk dapat mengejar angka target nasional dan memenuhi target 95 -95-95. Dan pendekatan yang diharapkan dapat menunjang pencapaian angka tersebut adalah pendekatan yang berbasis kebutuhan klien. Dikarenakan kebutuhan masing-masing penerima manfaat akan berbeda-beda oleh karenanya Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia daerah Sumatera Utara melalui pendanaan Indonesia Aids Coalition mengadakan pertemuan diseminiasi Diseminasi Pedoman Client Centered Approach Tingkat District. Untuk memberikan sosialisasi tentang client centre approach.
Antono yang merupakan advokasi officer PKBI Sumatera Utara mengatakan “hasil yang di dapat dalam pertemuan diskusi ini adalah teridentifikasinya kebutuhan-kebutuhan penerima manfaat (pasien) daam mengakses layanan kesehatan, penggiat TB-HIV paham pedoman kebutuhan berpusat kepada Klien, mengetahui hambatan dan tantangan di lapangan, adanya strategi advokasi terkait hambatan dan kendala dalam program TB-HIV”.
Turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, Perwakilan dari Universitas Prima Medan, CARITAS PSE, Medan Plus, KDS Deli Serdang Plus, Jaringan Kesehatan Masyarakat, HAPSARI, YMMA, PESAT TB RO, CLEOPATRA, PL PSP, PKBI Sumatera Barat, Tim PKBI SUmatera Utara yaitu: Advokasi Officer, CBMF Officer, Para Legal Officer dan Admin, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat Deli Serdang serta Pewarta Delinews24.net.