Pewarta : Syahril
Delidaily.net – Medan Dili.
Ciptakan kampung bebas narkoba dan Kamtibmas kondusif, KNPI Medan Deli berkolaborasi dengan komunitas Badal Kandank Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli, Minggu (22/5/2022).
Bukan tak beralasan induk organisasi pemuda di Medan Deli tersebut punya pemikiran ke depan dengan persoalan buruk yang bakal mengintai pelajar serta pemuda. Sehingga dua kekuatan yang dipadukan dengan pengaruh masyarakat bakal mampu mengatasi persoalan narkotika dan Kamtibmas di Medan Deli.
Ketua KNPI Medan Deli Ryan S Nugraha ST, bakal membantu pihak Kepolisian serta Pemerintahan Kecamatan Medan Deli berkaitan dengan Kamtibmas.
“Darurat narkotika…! .Sumut menduduki peringkat pertama setelah Jakarta dalam persoalan penyalahgunaan narkotika. Sehingga KNPI beryakinan kalau bersama-sama bekerja tentu dengan ada kesadaran warga bahwasannya narkotika adalah musuh bersama semua persoalan pasti teratasi,” tutur Ryan kepada forumkeadilansumut.
Ketua Badal Kandank Trias, dengan adanya kerjasama antara KNPI Medan Deli serta Badal Kandank semua persoalan yang ada bakal mempunyai jalan keluar.
“Semua berharap khususnya warga agar kerjasama untuk kebaikan generasi muda bangsa ini. Tentunya Medan Deli menjadi kampung bebas dari pengaruh narkoba,” jelas Trias.
Penelusuran awak media, kawasan yang terbilang sangat rawan terhadap narkotika adalah di Kelurahan Tanjung Mulia diantaranya kawasan bantaran sungai Deli di mulai dari Batu 6 Tanjung Mulia hingga mendapati Kelurahan Kota Bangun.
Belum lagi lokasi yang berbatasan dengan Kecamatan Medan Timur seperti Jalan H Jasin, Gang Pejuang, daerah pinggiran rel (DPR) batas Kelurahan Brayan Kota dan Tanjung Mulia, Kampung Petot Tanjung Mulia. Di lokasi ini warga telah berpuluh tahun resah dengan peredaran narkobanya.
Mendapati Kelurahan Tanjung Mulia Hilir seperti Jalan Kawat 3 ujung, Jalan Kawat 1, dan diujung kedua kawasan ini terbilang basisnya peredaran narkotika jenis sabu. Kalau malam hari transaksi di lokasi ini seperti menjual kacang goreng saja.
Di seputaran Kelurahan Mabar Hilir, seperti Pasar 4 dan Pasar 3. Walau bede besar di kawasan ini telah kabur setelah ditarget BNN, namun kecurigaan aktifitas masih berlangsung setelah peredarannya tetap ada.
Sementara di Kelurahan Mabar sendiri, dicurigai titik rawan lokasi penjualan narkoba adalah di kawasan perbatasan langsung dengan kawasan industri.
Dan terakhir di lokasi Kelurahan Titi Papan. Rata-rata banyak para pengedar sabu menjual narkoba di tempat judi yang dikemas dalam bentuk permainan adu ketangkasan.(NIK)